
Jakarta –
Kepala Negara Prabowo Subianto sudah membentuk Dewan Pertahanan Nasional (DPN) yg fungsinya berlawanan dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menerangkan fungsi DPN menampilkan pertimbangan dan masukan taktik kebijakan untuk pertahanan nasional.
“Dewan Pertahanan Nasional itu di perpresnya, kiprah fungsinya menampilkan pertimbangan dan masukan taktik kebijakan buat pertahanan nasional, ketuanya pribadi Presiden. Anggota-anggota tetapnya ada menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri luar negeri, menteri keuangan, menteri sekretaris negara, nanti juga akan ada anggota tidak tetap dari kementerian yang lain tergantung situasinya,” kata Hasan terhadap wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Baca juga: Prabowo Serahkan DIPA dan TKD 2025 secara Digital Didampingi Gibran-Luhut |
Hasan menyampaikan perbedaan yang lain yakni strukturisasi. Pertahanan lebih ke faktor TNI, sementara ketahanan berisi bagian Polri.
“Kalau ketahanan kan lebih terhadap ketahanan, ada keselamatan juga. Kalau ini sungguh-sungguh sektornya sektor pertahanan. Makara lebih kepada, ini kan ada tiga deputi ya. Nanti ada deputi geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi. Makara jikalau ini di Dewan Ketahanan Nasional mungkin masih ada bagian Polri. Kalau di Dewan Pertahanan Nasional ini memang alasannya yakni pertahanan, memang lebih menekankan pada faktor TNI,” ujarnya.
“Termasuk juga merumuskan keadaan ancaman, bagaimana misalnya men-deploy kekuatan keselamatan dan seluruh jenis, itu pertimbangannya ada di Dewan Pertahanan Nasional,” lanjutnya.
Diketahui, DPN ini diketuai pribadi oleh Prabowo. Prabowo kemudian melantik Ketua Harian DPN, yang diisi oleh Menhan Sjafrie Sjafrie Sjamsoeddin. Ad interim Sekretaris diisi oleh Wamenhan Donny Ermawan.
dewan ketahanan nasionaldewan pertahanan nasionalpresiden prabowoHoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi contoh di siniSelengkapnya